Tips Ustadz Adi Hidayat Agar Anak Cepat Hafal Alquran

Gambar
Moslemcommunity - SETIAP orangtua muslim pasti menginginkan anaknya bisa menghafal Alquran. Hanya saja jika tidak memiliki ilmunya, mengajarkan hafalan Alquran kepada si kecil sedikit sulit. Namun mulai sekarang jangan khawatir, sebab Ustadz Adi Hidayat membagikan tipsnya. Dalam video yang diunggah akun Instagram faidil_azmi, Ustadz Adi Hidayat membeberkan cara cepat agar anak menghafal Alquran. “Pertama ibu dan bapak memperbanyak sekarang berdoa, minta kepada Allah didekatkan anak itu kepada Alquran,” ucapnya. Kedua, perangkat elektronik yang menyiarkan acara tidak bagus dihilangkan, lalu diganti dengan speaker yang bisa memutar ayat-ayat suci Alquran. “Robah perangkat di rumah jadi perangkat yang mendekatkan kepada Alquran. Mulai sekarang TV yang acaranya tidak bagus, hilangkan. Beli speaker aktif, putar Alquran. Ya, di ruangan tengah, di kamar bacakan Alquran, buka. Jadi nanti begitu ada, tiap waktu, 24 jam, putar Alquran,” tutur Adie Hidayat. Kemudian kepada orangtua yang anaknya

Dzikir di Tahun Baru, Apakah Termasuk "tasyabbuh bi al-kuffar? (Menyerupai Orang Kafir), Ini Jawabannya!

tasyabbuh bi al-kuffar

Moslemcommunity.net - DZIKIR DI TAHUN BARU
Oleh : KH. Hafidz Abdurahman M.A

1- Dzikir itu bagian dari ibadah. Ibadah itu bergantung pada niatnya. Ini berbeda dengan mu'amalah. Mu'amalah tidak bergantung pada niat. Bisa langsung dihukumi dzahirnya.

2- Perlu diperhatikan, agar kita tidak memvonis orang lain dengan serampangan, apalagi dengan menggunakan kaidah "tasyabbuh bi al-kuffar", bisa berdampak fatal. Bahwa, ulama', ustadz dan kaum Muslim yang dzikir di malam tahun baru, sebenarnya ingin mengisi malam tahun baru, daripada bengong di depan tv, dugem, atau begadang di tempat-tempat maksiat, sambil mabuk, dsb. dibuatlah even akbar, agar umat tidak ke tempat maksiat, tetapi ke masjid, atau tempat dzikir. Apakah ini tasyabbuh dengan orang kafir, jelas tidak. Karena niat dan tujuannya jelas dzikir, bukan menyerupai orang kafir.

3- Sekedar contoh, kalau logika tasyabbuh bi al-kuffar ini kita pakai, nanti peringatan maulid haram, karena menyerupai perayaan natal. Namun, Shalahuddin al-Ayyubi mengadakan ini atas restu para ulama', dengan tujuan untuk membangkitkan sosok Nabi, dan membakar semangat perjuangan umat, setelah membaca sirah Nabi yang agung. Jadi, apakah ini tasyabbuh bi al-kuffar? Jelas tidak.

4- Karena itu, penting didudukkan, ini ibadah. Ibadah tergantung niat dan tujuan. Jika dzikir niatnya untuk menghidupkan malam tahun baru dengan dzikir, ya nggak papa. Karena kalau tidak, bisa jadi, umat Islam akan ditarik pada yang lain. Karena kaidahnya, "Jika seseorang tidak sibuk dalam ketaatan, pasti sibuk dalam kemaksiatan." Jadi, tidak ada pilihan ketiga. Inilah yang menjadi alasan, memperingati maulid Nabi boleh, dengan tujuan untuk mengenang pribadi, dakwah dan perjuangan Nabi. Bukan, sekedar merayakan mulid. Kalau merayakan maulid saja, tanpa tujuan tadi, jelas tidak boleh.

5- Jadi, mengadakan dzikir di malam tahun baru, mengikuti, mengisinya dengan dzikir boleh. Tidak termasuk dalam ketegori tasyabbuh bi al-kuffar. Memang betul, dzikir harus setiap saat. Tidak salah, tapi juga tidak salah, kalau tahun baru diisi dengan dzikir.
Semoga bermanfaat.

[http://news.moslemcommunity.net]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Ustadz Adi Hidayat Agar Anak Cepat Hafal Alquran

Soal Aksi #2019GantiPresiden, Pakar: Polri Jangan Berasumsi

Inilah Kisah Teladan Ustadz Hari Moekti, Hijrah dari Kemaksiatan Menuju Islam Kaffaah